Duduk perkara kulit manggis tokcermenghambat HIV-AIDS itu terungkap secara ilmiah. Jurnal ilmiah Planta Med pada
1996 mengungkapkan ekstrak etanol kulit manggis berpotensi mencegah aktivitas
HIV-1. Senyawa yang berperan terutama mangostin dan gammamangostin. Periset di
Institut Obat Traditional, Muhimbili University, Tanzania, Joseph J. Magadula,
meneliti 9 spesies kerabat manggis bergenus Garcinia. Setelah meriset secara
ilmiah, Magadula menyimpulkan kulit buah Garcinia semseii mempunyai daya hambat
terbesar melawan HIV dengan nilai IC50 hanya 5,7 µg/ml.
IC50 inhibition consentration
alias konsentrasi penghambatan sediaan atau ekstraksi herbal terhadap virus
uji, dalam hal ini HIV. Untuk menghambat separuh virus uji, hanya perlu
5,7
µg/ml ekstrak Garcinia semseii. Semakin kecil dosis, berarti kian kuat esktrak
dalam menghambat virus. (lihat ilustrasi).Menurut dokter dan herbalis di Tangerang Selatan, dr Paulus Wahyudi Halim, kulit manggis mengandung antioksidan tinggi. Hasil penelitian dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Dr Agung Endro Nugroho Msi Apt, senyawa antioksidan dalam kulit manggis adalah alfa mangostin dan gammamangostin. Berkat antioksidan itu, kekebalan tubuh pun meningkat. “Masalah virus coba dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh,” kata Paulus, Ketika ratu bertitah, maka virus maut itu pun enyah.
No comments:
Post a Comment
saran, kritik dan persaudaraan ditunggu...